Dakwah adalah jalan yang sangat panjang, di butuhkan bekal yang sangat banyak untuk dapat melewatinya. Dakwah adalah jalan yang sangat melelahkan, di penuhi oleh onak dan duri, karena itu di butuhkan kekuatan untuk dapat menempuhnya.
Bekal dan kekuatan itu hanya dapat diperoleh dengan dekatnya hubungan kita dengan Yang Maha Perkasa. Kekuatan seorang da’i juga dapat ditentukan oleh keikhlasannya dalam menempuh jalan dakwah ini. Ketika kedekatan dengan Yang Maha Perkasa sudah mulai berkurang dan ke ikhlasan yang sudah mulai ternodai oleh kesombongan dan popularitas yang diperoleh, maka perlahan tapi pasti kekuatan seorang da’i akan melemah. Semangatnya mungkin masih ada, tetapi ruh dari dakwah yang dibawanya sudah tidak ada lagi.
Boleh jadi kemunduran dakwah hari ini disebabkan karena semakin menjauhnya para da’i dari Allah, mungkin juga karena ke ikhlasan kita ”para da’i” yang sudah mulai luntur, dan pada akhirnya walaupun dengan jumlah yang banyak, tetapi tidak membawa perubahan yang berarti bagi dakwah ini. Karena yang kita punya hanyalah semangat, sementara hubungan dengan Allah dan ke ikhlasan kita yang merupakan faktor penentu kuatnya pengaruh para da’i sudah mulai luntur.
Mungkin banyak dari kita yang mengaku sebagai seorang aktivis dakwah tanpa sadar telah semakin menjauh dari Allah. Kita sibuk menyeru manusia untuk memperbaiki diri mereka, sementara kita membiarkan diri kita semakin buruk. Kita sibuk mentarbiyah orang lain, semetara diri kita pribadi sudah mulai enggan untuk ditarbiyah.
Mari kita introspeksi diri, kembali mengevaluasi kualitas dan kuantitas ibadah kita, kembali mengoreksi intensitas hubungan kita dengan Yang Maha Perkasa, ALLAH SWT. Mari kita jawab pertanyaan berikut, pertanyaan yang merupakan standar minimal ibadah seorang pejuang kebenaran.
- Masihkah kita menghidupkan malam-malam kita dengan bermunajat dan berkhalwat dengan-Nya? Atau malah sebaliknya, kita malah tidur nyenyak dan bahkan terlambat untuk shalat subuh?
- Masihkah kita laksanakan tilawah 1 juz per hari? Atau malah tidak sampai 1 halaman?
- Masihkah kita laksanakan shaum sunnah senin-kamis? ataukah hari-hari kita diisi dengan ”menjaulahi kafe”?
- Masihkah kita laksanakan shalat dhuha? Atau malah tidak sempat lagi karena sangat sibuk dan sangat banyaknya urusan umat yang harus diselesaikan?
- Masihkah kita menambah tsaqofah islamiyah kita dengan membaca buku min 10 halaman tiap hari? Atau mungkin tidak sempat sama sekali?
- masihkah kita menjaga Shalat-shalat wajib kita, atau mungkin sengaja menunda-nundanya masih dengan ”mengkambing hitamkan” urusan umat dan dakwah?
- masihkah kita sempatkan diri kita untuk menghafal beberapa ayat dari Al-Qur’an? Atau tidak sama sekali?
- Apakah kita masih melakukan shalat ratib?
- Apakah kita senantiasa mengingat dan memikirkan ALLAH dimapun kita berada?
- dan beribu pertanyaan lainnya.
Saudaraku, ketika ternyata standar minimal ini tidak mampu kita penuhi, maka segeralah antum beristighfar, mohonlah segera ampunan dari Sang Khalik, segeralah antum bertaubat. Boleh jadi kemunduran dakwah hari ini disebabkan karena bergabungnya kita di dakwah ini, karena maksiat kita yang begitu banyak, karena ke ikhlasan kita yang sudak ternodai, dan karna kita sudah menjauh dari ALLAH SWT.
Ssaudaraku, dimanapun antum berada, sesibuk apapun hari-hari antum, dan sebanyak apapun masalah umat yang harus antum pikul, jangan pernah menjauh apalagi melupakan Allah, jangan pernah antum lalaikan ibadah antum, jangan pernah antum menunda-nunda kebaikan.
Saudaraku, jangan sombong ketika hari ini antum diamanahkan sebagai Qiyadah, jangan pernah tinggi hati kalau hari ini antum merasa sebagai ujung tombak perjuangan, dan jangan pernah bersedih ataupun berkecil hati jika ternyata hari ini antum di amanahkan sebagai jundi, karena yang Allah nilai bukanlah tingginya kedudukan antum, bukan juga seberapa pentingnya posisi antum dimata manusia, tetapi yang ALLAH nilai adalah seberapa ikhlasnya antum di dakwah ini.
Saudaraku, marilah kita kembali menerawang pada beberapa abad silam., pada masa keemasan dan kejayaan islam. Saat itu, islam mampu menguasai 2/3 dunia. hal itu bukan hanya disebabkan karena jumlah yang banyak, tetapi karena keimanan dan ketakwaan umat islam pada masa itu, karena keikhlasan dan sucinya niat mereka.
Saudaraku, kita semua pasti merindukan saat dimana semua saudara perempuan kita menutup aurat mereka dengan rapi, kita semua pasti merindukan saat-saat dimana tidak ada lagi kedzhaliman, kita rindu saat-saat dimana tidak kita temukan lagi anak-anak yang melawan kepada orang tuanya, kita rindu saat-saat dimana semua manusia saling mengasihi, kita rindu saat-saat dimana ”tak ada lagi fitnah dan agama itu hanyalah milik ALLAH”.
Saudaraku, kita semua pasti merindukan saat-saat pertemuan dengan Rasul mulia Muhammad SAW, yang ketulasan dan besar cintanya belum mampu kita balas dengan sempurna, Rasullah yang sampai hari ini masih tertatih-tatih kita untuk mencintainya. Kita rindu saat-saat dimana ALLAH memperlihatkan wajahnya, saat yang sngat ditunggu-tunggu oleh orang-orang mukmin, saat yang begitu indah karena tidak ada keindahan di langit dan di bumi yang mampu menandingi indahnya wajah ALLAH SWT.
Saudaraku, marilah kita perbaiki kembali kualitas dan kuantitas ibadah kita, mari kita perbaiki lagi hubungan kita dengan AR-RAHMAN yang begitu luas kasih-Nya, mari kita sucikan lagi niat kita, kita murnikan kembali keikhlasan kita, hilangkan semua kekecewaan yang kita rasakan, katena seorang jundullah yang ikhlas berjuang dijalan ALLAH tidah akan pernah merasakan kekecewaan.
Tetaplah istiqomah dan jangan pernah mempunyai keinginan untuk berhenti atau pensiun dari jalan ini, karena tidak akan kita temukan jalan seindah dan paling menguntungkan selain di jalan ini. Tidak akan kita temukan lagi saudara-saudara yang tulus menyayangi kita lebih dari saudara kandung sendiri selain dijalan ini. Mari kita berikan yang terbaik yang kita punya untuk ALLAH, untuk Islam, untuk keluarga dan masyarakat kita, dan untuk lingkungan kita. Mari kita wujudkan cita-cita mulia kita sumua untu dapat reunian di surga ALLAH kelak.
Keep Hamasah n Istiqomah!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamu'alaikum ww....kepada para pembaca yuk...beri kritik dan saran tuk perbaikan blog FSDI kedepan..